Jumat, 05 Februari 2010

Membangun Etika Untuk Membangun Keamanan System

Banyak orang yang kurang menyadari pentingnya menjaga keamanan sistem. Padahal seperti kita tau dengan adanya sistem keamanan membantu kita mengamankan suatu informasi atau data penting yang tidak sembarangan orang boleh mengaksesnya. Percuma bila kita memiliki sistem keamanan yang sangatlah canggih bila kita sendiripun tidak dapat menggunakan atau menggunakan tetapi tidak secara maksimal.

Banyak orang mengeluh mereka telah menjaga keamanan datanya tetapi tetap saja data tersebut dibobol atau telah dicuri. Disinilah pangkal permasalahan tersebut. Para pengguna menjadi tidak percaya dengan sistem keamanan sehingga berpikiran untuk apa cape-cape memproteksi data yang lain saja menggunakan sistem keamanan bisa bisa di bobol.

Di sinilah Etika dalam membangun keamanan sistem dibutuhkan. Etika tersebut bukan hanya di peruntukan pengguna sistem keamanan tetapi juga untuk para pencuri data yang secara sengaja atau tidak sengaja. Memang membangun etika tersebut tidaklah mudah, tetapi etika tersebut harus dibangun agar tidak ada orang yang merasa dirugikan lagi.

Informasi Yang dibutuhkan Eksekutif

Informasi yang dibutuhkan seorang eksekutif adalah data yang diurai secara selektif, divisualisasikan dengan jelas dan bermakna, dikelompokkan data mana yang penting dan tidak penting. karena perlu untuk kita ingat. Seorang Eksekutif adalah orang yang super sibuk yang menghadapi masalah kompleks dan tidak seperti yang bawahan hadapi.

Perbedaan B2B Dengan B2C

Istilah B2B "business-to-business" pada awalnya diciptakan untuk menggambarkan komunikasi elektronik antara bisnis atau perusahaan dalam rangka untuk membedakannya dari komunikasi antara perusahaan dan konsumen (B2C). Hal ini secara luas digunakan untuk menjelaskan seluruh produk dan layanan yang digunakan oleh perusahaan. Banyak lembaga-lembaga profesional dan publikasi perdagangan lebih berfokus pada B2C daripada B2B, meskipun kebanyakan penjualan dan pemasaran personil di sektor B2B.

Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utama untuk ini adalah bahwa pada umumnya rantai suplai akan ada banyak transaksi yang melibatkan B2B subkomponen atau bahan baku, dan hanya satu transaksi B2C, khususnya penjualan produk jadi ke konsumen akhir. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir, kendaraan yang sudah selesai dijual ke konsumen, adalah satu (B2C) transaksi.

Mengolah Data Menjadi Informasi

Di dalam olah data baik secara manual maupun dengan komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu input, proses, output. Dan tiga tahapan dasar tersebut dapat dikembangkan menjadi :

a. Orginating-Recording (Pencatatan)
Tahapan ini berhubungan dengan proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar atau formulir.

b. Classifiying (Klasifikasi)
Tahapan ini memberikan identitas atau pengklasifikasian dalam data yang akan diolah, apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelompok atau beberapa kelompok dari data yang nantinya merupakan karakteristik dari data yang bersangkutan

c. Sorting (Penyusunan)
Setelah data–data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti diatas, maka data tersebut mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya urutkan menurut kode klasifikasinya

d. Calculating (Perhitungan)
Disini data dimanipulasi seperti pelaksanaan perhitungan– perhitungan atau disebut Calculating

e. Summarizing (Penyusunan Laporan)
Untuk memungkinkan dilakukan analisa terhadap data atau informasi yang dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan keinginan pemakai informasi

f. Storing (Penyimpanan)
Storing atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis ke dalam file untuk referensi dimasa yang akan datang perlu dilakukan. Dan media penyimpanan ada beberapa macam, disesuaikan dengan metode dan peralatan yang dipakai dalam sistem pengolahan data, seperti disk, kartu, dokumen

g. Retrieving (Pencarian)
Di dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa digunakan dengan cara penyimpanannya, terutama jika pengolahan datanya menggunakan komputer

h. Communicating (Komunikasi )
Dalam proses olah data menjadi informasi, sampai informasi tersebut dipakai oleh user. Diperlukan suatu komunikasi sehinnga mempermudah proses pengolahan data menjadi informasi

i. Reproducing (Penggandaan )
Untuk pengamanan apabila data hilang atau rusak, juga untuk keperluan perusahaan lainnya bisa dilakukan dengan penggandaan dengan menggunakan mesin photocopy, disk, magnetic tape

Jumat, 06 November 2009

Apa Itu Data dan Apa Itu Informasi

Data
Data adalah bagian paling dasar/kecil dari karya manusia. Data bersifat kaku. Merupakan representasi dari fakta yang ditemukan dalam aktivitas sehari-hari.
Misal: uang dito hari ini = Rp. 350.000.

Informasi
Informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat memberikan gambaran lebih jelas terhadap sesuatu. Informasi bersifat dinamis. Semua orang memiliki tanggapan yang berbeda-beda pada suatu informasi.
Misal: kondisi keuangan dito dalam seminggu meningkat sebanyak 480% padahal minggu yang lalu dia mengalami defisit sebesar 24%.

Sumber:
http://eddynurmanto.unpad.ac.id/?p=26