Jumat, 06 November 2009

Apa Itu Data dan Apa Itu Informasi

Data
Data adalah bagian paling dasar/kecil dari karya manusia. Data bersifat kaku. Merupakan representasi dari fakta yang ditemukan dalam aktivitas sehari-hari.
Misal: uang dito hari ini = Rp. 350.000.

Informasi
Informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat memberikan gambaran lebih jelas terhadap sesuatu. Informasi bersifat dinamis. Semua orang memiliki tanggapan yang berbeda-beda pada suatu informasi.
Misal: kondisi keuangan dito dalam seminggu meningkat sebanyak 480% padahal minggu yang lalu dia mengalami defisit sebesar 24%.

Sumber:
http://eddynurmanto.unpad.ac.id/?p=26

Perbandingan Metodologi Waterfall dan RAD

Model Waterfall


Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar di atas adalah tahapan umum dari model proses ini. Akan tetapi Roger S. Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:

  • System / Information Engineering and Modeling. Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
  • Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
  • Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
  • Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
  • Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
  • Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

Kekurangan model Waterfall adalah:

  • Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan sebelumnya agar problem ini tidak muncul. Hal-hal seperti ini yang dapat membuang waktu pengerjaan SE.
  • Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu, seringkali model ini berlangsung lama pengerjaannya.
  • Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena itu, seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang yang “multi-skilled”, sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya.

Model RAD

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase – fase sebagai berikut :

  • Business modeling. Aliran informasi di antara fungsi – fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang di munculkan? Siapa yang memunculkanya? Ke mana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?
  • Data modeling. Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase business modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing – masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan.
  • Proses modeling. Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
  • Application Generation. RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen program yang ada ( pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
  • Testing and turnover.Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.

Kekurangan model RAD adalah:

  • Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik.
  • RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan gagal.

Jumat, 16 Oktober 2009

Imajinasi Teknologi Komputer di Masa Depan

Di zaman sekarang ini, teknologi semakin berkembang dari tahun ke tahun.
Perkembangan tersebut mencakup Hardware dan Software. Perkembangan Hardware cukup terlihat dari media penyimpanan yang semakin besar dengan ukuran yang semakin kecil, kapasitas memory yang semakin meningkat, Prosesor yang semakin canggih sehingga dapat mengelolah data dengan cepat, dan alat penyimpanan data external yang dulunya menggunakan floppy disk bealih menjadi USB Flash drive yang biasa kita sebut Flash disk. Perkembangan Software juga tidak kalah dengan perkembangan Hardware, dengan berjamurnya software-software yang semakin memudahkan perkerjaan kita bahkan ada beberapa software yang di pasarkan secara gratisan.

Di lihat dari perkembangan teknologi komputer dari zaman dahulu hingga sekarang, mungkin saja komputer-komputer di masa depan akan berkembang melebihi yang kita bayangkan selama ini. Seperti komputer DNA yang mempunyai keunggulan dapat melakukan perhitungan jauh lebih cepat karena semua prosesnya dilakukan secara paralel (bersamaan) dan ukuran molekul DNA yang sangat kecil. Bayangkan 1 gram DNA yang sudah dikeringkan memiliki kapasitas menyimpan informasi dalam jumlah yang sama dengan 1 trilyun CD (Compact Disc). Padahal 1 gram DNA kering itu ukurannya hanya sebesar butiran gula pasir!

Imajinasi saya terhadap teknologi komputer di masa depan adalah komputer akan menjadi sangat mini sehingga kita dapat menbawa ke mana-mana semudah kita membawa Hp atau Flash disk. Dan komputer tersebut sudah tidak membutuhkan LCD untuk menampilkan tampilan melainkan menggunakan proyektor hologram yang sudah disematkan di dalam komputer tersebut sehingga kita tidak hanya akan dapat melihat tampilan 2 dimensi saja tetapi kita juga akan dapat melihat tampilan 3 dimensi.

Klafiksi SI Berdasarkan Fungsionalitas Bisnis

Istilah sistem dapat kita defenisikan sebagai kumpulan dari sejumlah elemen-elemen penyusun sistem yang terkait dan terintegrasi satu sama lain, yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem yang dimaksudkan di sini, bukanlah merupakan sistem yang hanya terdiri atas satu modul tunggal saja. Sistem umumnya tersusun atas sejumlah sistem-sistem atau modul-modul yang lebih kecil, yang kita kenal dengan sebutan subsistem. Contohnya, sistem informasi perusahaan, terdiri atas beberapa subsistem seperti, sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi personalia, dan sistem informasi produksi. Subsistem-subsistem yang menyusun sebuah sistem, memiliki batasannya masing-masing, namun tetap saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan yang sama. Interaksi yang menghubungkan antar subsistem yang satu dengan subsistem yang lain disebut antarmuka subsistem (interface) atau penghubung sistem.

Informasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk yang lebih berarti dan memiliki nilai, hasil dari pengolahan data melalui suatu proses tertentu. Data merupakan bahan mentah yang siap diolah menjadi informasi. Jadi, sistem informasi dapat kita artikan sebagai kumpulan dari pada sejumlah elemen-elemen yang siap untuk menerima data sebagai bahan mentah sistem, mengolah atau memproses data tersebut sedemikian rupa untuk nantinya menghasilkan informasi dan pengetahuan (knowledge) bagi pengguna sistem informasi tersebut. Sejumlah elemen-elemen, yang dimaksudkan di atas, yang terdapat dalam sistem, tentu saja saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, dan masing-masing elemen memberikan manfaat tersendiri bagi tercapainya tujuan sistem informasi yang kita bentuk.

Ada beberapa elemen yang membentuk atau menyusun sebuah sistem, yaitu :
a. tujuan
b. masukan
c. keluaran
d. proses
e. mekanisme pengendalian
f. umpan balik

Semua elemen-elemen yang tersebut di atas nantinya akan terkait satu sama lain, menyusun sebuah sistem, yang akan berinteraksi dengan lingkungan dan memiliki batas tertentu, yang disebut sebagai batas sistem.

Sistem informasi fungsional yaitu sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam sebuah perusahaan.

Beberapa sistem informasi menurut area fungsional yang umum digunakan dalam Bisnis adalah sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (Accounting Information System) merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian akuntansi). Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan. Sistem informasi ini merupakan sistem informasi yang paling banyak digunakan dalam bisnis.

2. Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan (Finance Information System) yaitu system informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian keuangan) yang menyangkut keuangan suatu perusahaan. Misalnya, berupa ringkasan arus kas (cash flow) dan informasi pembayaran. Sistem informasi ini digunakan oleh manajer yang berguna dalam pengambilan keputusan menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan. Sistem ini berdasarkan pada data internal dan juga sumber eksternal.

3. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur (Manufacturing/Production Information System) yaitu sistem informasi yang bekerjasama dengan sistem informasi lain yang mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian) dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Misalnya berupa bahan mentah, profil vendor baru, dan jadwal produksi.

4. Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System atau MKIS) yaitu system informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Misalnya berupa ringkasan penjualan.
Sistem ini mendukung keputusan yang berkaitan dengan pembauran pemasaran (marketing mix) yang mencakup:
a. Produk (barang atau jasa) yang perlu ditawarkan.
b. Tempat yang menjadi sasaran pemasaran.
c. Promosi yang perlu dilakukan. d. Harga produk.

5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (Human Resource Information System atau HRIS) yaitu sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak, dan tunjangan-tunjangan hingga kineja pegawai.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Harapan Setelah Jadi Sarjana IT

Zaman modern seperti sekarang ini. Banyak teknologi-teknologi yang berkembang dengan pesatnya seakan tidak ada hentinya terutama di bidang IT. Dan secara sadar ataupun tidak masyarakat mengikuti perkembangan tersebut.

Di indonesia itu sendiri, hampir semua masyarakatnya secara awam mengerti apa itu IT walaupun ada juga yang sama sekali tidak mengetahui sama sekali. Di lihat dari segi karir menjadi seorang profesional IT itu lumayan menjanjikan. Itu yang membuat saya ingin menjadi seorang tenaga ahli di bidang IT.

Harapan saya setelah menjadi sarjana IT nanti, saya ingin berkerja sesuai dengan bidang keahlian saya ini. Dan sebisa mungkin mencoba menbuat usaha sendiri, karena kita tidak mungkin selamanya berkerja dengan orang lain.

Sekian harapan saya ini. Semoga kita semua bisa berhasil...
Amin...